Selamat Datang di Toko Buku Media Sains Indonesia

Kembali Ke Halaman Pencarian

KEJADIAN DIARE PADA ANAK DI DAERAH DENGAN AKSES TERBATAS SANITASI AIR BERSIH

ISBN: 978-623-512-678-4

Terbit: 16 September 2025

Ukuran: A5 Unesco (15,5 x 23 cm)

Versi Cetak: Tidak Tersedia

Versi Digital: Tersedia

Deskripsi:

Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup. Ketersediaan air bersih yang aman sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit, salah satunya adalah diare. Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa diare merupakan penyebab kematian terbesar kedua di antara anak-anak di bawah usia lima tahun, dan penyebab utamanya adalah air minum yang terkontaminasi, sanitasi yang buruk, serta kebersihan pribadi yang tidak memadai Masalah penyediaan air bersih berbanding lurus dengan prevalensi penyakit berbasis lingkungan, salah satunya adalah diare. Penyakit diare dapat menyebar melalui konsumsi air yang tercemar, kebiasaan hidup yang tidak higienis, serta sanitasi yang buruk. Data dari WHO menyatakan bahwa sekitar 88% kasus diare di negara berkembang disebabkan oleh air yang terkontaminasi. Air yang mengandung patogen seperti Salmonella, E. coli, dan Giardia lamblia sangat berisiko menyebabkan diare akut. Kondisi ini lebih banyak ditemukan di wilayah dengan sarana air terbatas dan sistem pengelolaan limbah yang belum memadai. Masyarakat miskin menjadi kelompok yang paling rentan karena keterbatasan akses terhadap air bersih. Diare ditularkan melalui jalur feCal-oral, yang umumnya terjadi ketika manusia mengonsumsi air atau makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia. Dengan demikian, penyediaan air bersih menjadi salah satu intervensi penting dalam memutus rantai penularan penyakit ini. Di daerah dengan akses air bersih yang buruk, prevalensi diare jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang memiliki sistem penyediaan air bersih yang baik