Penulis:
Dr. Yuliati, ST., M.Kes.
Dr. Alfina Baharuddin, SKM., M.Kes.
Hardi, SKM., M.Kes.
Ir. Siti Astachya Ananda Sofyan, ST., M.T.
Ella Andayanie, SKM., M.Kes.
Editor:
- Rintho R. Rerung
ISBN: 978-623-512-677-7
Terbit: 16 September 2025
Ukuran: A5 Unesco (15,5 x 23 cm)
Versi Cetak: Tidak Tersedia
Versi Digital: Tersedia
Infestasi kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, khususnya di negara berkembang. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya prevalensi infeksi cacing adalah kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai. Air bersih sangat penting untuk menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan makanan. Tanpa air bersih, masyarakat cenderung menggunakan air yang tercemar untuk mandi, mencuci, atau memasak, sehingga meningkatkan risiko penularan telur dan larva cacing seperti Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan hookworm. Daerah dengan sanitasi yang buruk, termasuk ketersediaan air bersih yang tidak memadai, meningkatkan risiko penyebaran telur cacing di lingkungan. Selain itu Kurangnya akses ke air bersih juga dapat mempengaruhi kebiasaan mencuci tangan dan kebersihan pribadi, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan kecacingan. Selain air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun, membuang tinja di jamban, serta menjaga kebersihan makanan sangat penting untuk memutus siklus hidup cacing. Kurangnya edukasi, kemiskinan, dan infrastruktur sanitasi yang buruk memperparah kondisi ini. Dengan pendekatan holistik tersebut, diharapkan angka kejadian infeksi kecacingan dapat ditekan secara signifikan, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penanganan infeksi cacing yang dilakukan berupa upaya promotif, kuratif dan preventif. Upaya promotif dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan pada anak Sekolah Dasar melalui program unit kesehatan sekolah (UKS), dan kepada masyarakat luas melalui posyandu, media cetak, media elektronik maupun penyuluhan langsung. Upaya preventif dilakukan dengan pengendalian faktor risiko seperti menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, penyediaan air bersih yang cukup, melakukan lantainisasi pada rumah, pengadaan jamban pribadi yang memadai, dan menjaga kebersihan makanan. Upaya kuratif dilakukan dengan mengkonsumsi obat yang aman dan efektif dalam membunuh cacing dewasa dan telur.