Selamat Datang di Toko Buku Media Sains Indonesia

Kembali Ke Halaman Pencarian

EFISIENSI KEBIJAKAN MONETER DI NEGARA BERKEMBANG

ISBN: 978-623-195-518-0

Terbit: 13 September 2023

Ukuran: A5 Unesco (15,5 x 23 cm)

Stok: 0 Eksemplar

Berat: 0 Kg

Versi Cetak: Tersedia

Versi Digital: Tersedia

Deskripsi:

Buku ini berisikan tentang efisiensi kebijakan moneter dan stabilitas keuangan di negara-negara berkembang. Krisis keuangan global tahun 2007-2008 telah mengubah peran bank sentral dari yang awalnya fokus terhadap stabilitas harga menjadi lebih fokus terhadap stabilitas keuangan. Hal tersebut dikarenakan bahwa stabilitas keuangan adalah faktor utama untuk mencapai stabilitas makroekonomi. Untuk mencapai stabilitas keuangan, central bank menggunakan kebijakan moneter. Buku ini terdiri dari tujuh bab, meliputi Konsep efisiensi kebijakan moneter, konsep stabilitas keuangan, kajian empiris sebelumnya, perkembangan efisiensi kebijakan moneter, perkembangan stabilitas keuangan, efisiensi kebijakan moneter dan stabilitas keuangan, dan penutup.

Pada bagian pertama, buku ini berisi pengaruh kebijakan moneter terhadap stabilitas keuangan di negara berkembang bervariasi antar negara. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh tingkat perkembangan keuangan yang tidak merata. Tujuan nya adalah mengukur sejauh mana efektifitas kebijakan moneter dan pembangunan pasar keuangan terhadap kredit per GDP gap sebagai variable proxy dari stabilitas sistem keuangan. Penelitian ini juga memasukan variable–variable kontrol seperti nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan jumlah uang beredar yang semuanya mempunyai pengaruh terhadap kredit perbankan. Dampak efisiensi kebijakan moneter terhadap stabilitas system keuangan di negara berkembang berbeda besarannya tiap negara. Perbedaan itu mungkin dikarenakan adanya perbedaan tujuan kebijakan moneter di sejumlah negara berkembang dan adanya tingkat pembangunan pasar keuangan. Penting untuk diketahui apakah kebijakan moneter dan pembangunan pasar keuangan dapat meningkatkan stabilitas system keuangan di negara-negara berkembang. Kami akan menguji hipotesis dampak efisiensi kebijakan moneter terhadap stabilitas system keuangan di negara berkembang berbeda besarannya tiap negara dengan menggunakan uji poolability. Selanjutnya, kami menggunakan estimasi panel heterogeneous untuk menganalisa pengaruh efisiensi kebijakan moneter, pembangunan system keuangan dan beberapa kontrol variabel terhadap stabilitas system keuangan. Metode estimasi tersebut sebagai solusi dari masalah heterogeneity dalam mengukur pengaruh efisiensi kebijakan moneter, pembangunan system keuangan dan beberapa kontrol variabel terhadap stabilitas system keuangan. Kemudian kita bisa membagi negara-negara berkembang menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat pembangunan pasar keuangan, dan menganalisa apakah terdapat perbedaan mengenai pengaruh efisiensi kebijakan moneter, pembangunan system keuangan dan beberapa kontrol variabel terhadap stabilitas system keuangan pada kedua kelompok tersebut.

 

Bagian kedua buku ini adalah kebijakan moneter dan risiko sistemik memainkan peran penting dalam perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari Monetary Policy Efficiency (MPE) dan variabel kontrol yaitu Central Bank Independence, Inflasi, Suku Bunga Bank Sentral, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Systemic Risk pada periode 2010Q1 sampai dengan 2021Q4. Metode analisis yang digunakan menggunakan pendekatan Panel Dinamis dengan model GMM (Generalized Method of Moment). Hasil penelitian membuktikan bahwa MPE berpengaruh negatif signfikan terhadap risiko sistemik, Inflasi dan M2 berpengaruh positif terhadap risiko sistemik, dan Suku Bunga Bank Sentral berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik. Sedangkan hasil pada variabel CBI tidak menunjukkan adanya pengaruh signfikan terhadap risiko sistemik. Dengan demikian adanya bukti pengaruh negatif dari efisiensi kebijakan moneter yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan efisiensi kebijakan moneter dapat menurunkan tingkat risiko sistemik pada negara berkembang.

 

Bagian ketiga adalah mengidentifikasi pengaruh dari Efisiensi Kebijakan Moneter (MPE) dan variabel kontrol yaitu Nilai Tukar, Suku Bunga Bank Sentral, dan Credit to GDP terhadap Risiko Sistemik pada periode 2010Q1 sampai dengan 2021Q4. Metode analisis yang digunakan menggunakan pendekatan Panel Dinamis dengan model GMM (Generalized Method of Moment). Hasil penelitian estimasi bank level membuktikan bahwa MPE berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik, Nilai Tukar dan Suku Bunga Bank Sentral berpengaruh positif terhadap Risiko Sistemik, dan Credit to GDP berpengaruh negatif terhadap Risiko Sistemik. Sedangkan hasil estimasi country level membuktikan bahwa MPE berpengaruh negatif terhadap Risiko Sistemik, Nilai Tukar berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik, Suku Bunga Bank Sentral berpengaruh positif terhadap risiko sistemik, dan Credit to GDP berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik. Dengan demikian terdapat bukti adanya pengaruh negatif dari Efisiensi Kebijakan Moneter, yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan Efisiensi Kebijakan Moneter dapat menurunkan Risiko Sistemik dan penuruann Efisiensi Kebijakan Moneter dapat meningkatkan Risiko Sistemik.