Selamat Datang di Toko Buku Media Sains Indonesia

Kembali Ke Halaman Pencarian

Jejak Tradisi Ogan Ilir: Warisan Bumi Caram Seguguk

ISBN: 978-623-512-817-7

Terbit: 30 November 2025

Ukuran: A5 (14,8 x 21 cm)

Stok: 0 Eksemplar

Berat: 0 Kg

Versi Cetak: Tersedia

Versi Digital: Tersedia

Deskripsi:

Di tengah arus modernisasi yang serba cepat, ketika batas-batas tradisi mulai memudar, buku Jejak Tradisi Ogan Ilir: Warisan Bumi Caram Seguguk hadir sebagai penanda bahwa akar budaya masih tumbuh kokoh di tanah Sumatera Selatan. Buku ini bukan sekadar catatan etnografis, melainkan sebuah perjalanan batin menelusuri jejak kehidupan masyarakat Ogan Ilir yang memelihara warisan leluhur dengan rasa hormat dan cinta. Melalui narasi yang mengalir lembut, penulis mengajak pembaca menyusuri falsafah Caram Seguguk, tentang kekompakan, persaudaraan, dan solidaritas sosial yang menjadi ruh kehidupan masyarakat Ogan Ilir. Dari tradisi Ngantung Buai yang sarat doa dan harapan untuk bayi baru lahir, hingga Bejoli yang megah dan penuh simbol cinta dalam pernikahan, setiap bab menyuguhkan kisah budaya yang hidup, hangat, dan berdenyut dalam keseharian. Tak hanya berbicara tentang upacara adat, buku ini juga menampilkan kesenian tradisional dan kriya daerah, Tari Mapak Raje yang anggun, Tari Sambut Beraes yang penuh penghormatan, musik Tanjidur yang mengiringi pesta rakyat, hingga Tembang Batanghari Sembilan yang lirih menyuarakan kearifan hidup. Di sisi lain, ada keajaiban tangan-tangan perempuan yang menenun Songket dan Gebeng dengan sabar dan cinta, serta ketangguhan para pandai besi yang menjaga bara tradisi tetap menyala di Limbang Jaya. Setiap kisah dalam buku ini adalah potret keteguhan bagaimana masyarakat Ogan Ilir merawat jati diri di tengah perubahan zaman. Tradisi dihadirkan bukan sebagai romantisme masa lalu, tetapi sebagai cermin kearifan lokal yang masih relevan untuk masa kini tentang kebersamaan, keseimbangan, dan makna hidup dalam harmoni. Dikemas dengan foto, kisah lapangan, dan refleksi budaya yang menggugah, Jejak Tradisi Ogan Ilir menjadi ajakan untuk kembali menengok akar dan merayakan kekayaan budaya kita sendiri. Buku ini tidak hanya menyentuh nalar, tetapi juga rasa menghidupkan kesadaran bahwa menjaga tradisi berarti menjaga jati diri, dan di sanalah masa depan kebudayaan Indonesia berpijak.